Tips Travelling Saat Puasa

Bulan puasa memang bukan alasan untuk leha-leha, banyak kegiatan yang bisa dilakukan untuk membuat puasa lebih bermakna, salah satunya dengan travelling.

Mendapatkan jumlah kalori yang berbeda di siang hari memang membuat kegiatan travelling harus lebih ekstra dijaga, agar tak membuat tubuh mudah lemah sebelum waktu berbuka puasa. Terkesan mudah, tapi butuh kiat-kiat khusus agar travelling di bulan Ramadan bisa berjalan tanpa perlu batal puasa.

Baca juga: Tips Travelling dengan Aman

Berikut adalah tips travelling saat puasa yang bisa kamu terapkan:

1. Pilih destinasi bersuhu dingin

Ketik suhu panas, tubuh akan menyesuaikan diri dengan suhu di lingkungan tersebut. Begitupun saat kamu memutuskan untuk berkunjung ke daerah wisata bercuaca panas, maka suhu tubuhmu akan menyesuaikan diri dengan cara mengeluarkan banyak cairan. Cairan yang terus berkurang dari dalam tubuh pada akhirnya akan membuatmu dehidrasi dan haus lebih cepat.

Sebaliknya, suhu dingin lebih aman dikunjungi bila melakukan travelling di bulan puasa. Tapi memang kamu juga perlu menyesuaikan dengan rute destinasi. Hindari perjalanan dengan rute curam yang bisa membuatmu kelelahan, ya.

Beberapa destinasi wisata di Indonesia bersuhu dingin yang bisa kamu kunjungi saat bulan puasa:

• Ngarai Sianok, Bukittinggi, Sumatera Barat
• Dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah
• Kota Seribu Bunga, Tomohon, Sulawesi Utara
• Berastagi, Sumatera Utara

2. Batasi lokasi kunjungan di siang hari

Demi menghemat energi, sebaiknya batasi lokasi kunjungan di siang hari. Bila sebelumnya travellingmu bisa mendapatkan 3-4 destinasi di pagi hingga sore hari, saat puasa, kamu bisa batasi hanya 2 saja misalnya.

Baca juga: Tips Travelling Ala Backpacker Bareng IziRoam

Kamu bisa memaksimalkan kunjungan wisata di malam hari. Berikut adalah rekomendasi wisata malam yang bisa masuk bucketlistmu:

• Batu night Spectacular, Malang
• Tugu Monas, Jakarta
• Puncak bintang, Bandung
• Kuliner Pagaruyung, Medan

3. Pilih destinasi yang mudah dijangkau

Agar tak terlalu melelahkan, kamu bisa mencari destinasi wisata yang dekat dan mudah ditempuh. Sebisa mungkin, hindari melakukan perjalanan dengan berjalan kaki untuk menghindari kelelahan, sebaiknya gunakan kendaraan agar dapat menempuh perjalanan dengan lebih cepat dan ringkas tanpa perlu mengeluarkan tenaga berlebihan.

4. Ketahui lokasi wisata dengan baik

Mengetahui fasilitas umum terdekat dari lokasi juga hal yang penting untuk kamu garis bawahi. Ini berkaitan dengan bagaimana kamu akan buka puasa di tempat tersebut saat tak lagi memiliki logistik yang memadai.

Baca juga: Rekomendasi Tempat Healing Murah di Jakarta

Kamu juga perlu mengetahui masjid atau mushola terdekat untuk menjalankan kewajiban ibadahmu.

5. Hindari destinasi wisata dengan jam puasa yang lebih panjang

Meski pintu wisata ke berbagai negara sudah dibuka dengan berbagai syarat yang makin ringan, sebaiknya hindari perjalanan ke negara lain dulu, dan habiskan waktu di Indonesia aja.

Ini karena beberapa negara memang memiliki jam puasa yang jauh lebih panjang di Indonesia. Berikut adalah negara-negara dengan waktu puasa terlama di dunia:

• Nuuk, Greendland: 19 jam 57 menit
• Reykjavik, Islandia: 19 jam 56 menit
• Helsinki, Finlandia: 19 jam 09 menit
• Stockholm, Swedia: 18 jam 58 menit
• Glasglow, Skotlandia: 18 jam 36 menit

Waktu puasa ini tentu sangat panjang jika dibandingkan dengan waktu puasa di Indonesia yang hanya 12-13 jam saja.

Itu dia serangkaian tips travelling saat puasa, agar travelling berjalan lancar tanpa diikuti embel-embel batal.

Selamat melanjutkan puasa, Iziers!