Menjejak Romantisme Pusat Peradaban Masa Lalu bersama Iziroam

Tidak ada satupun tempat di dunia ini yang tak memiliki cerita sejarah di baliknya. Dan mengetahui cerita-cerita tersebut langsung di tempat kejadian, lewat kisah-kisahnya yang tersimpan rapi di museum, situs sejarahnya, ataupun melalui interaksi dengan orang lokal di sana, adalah sebuah kebahagiaan tersendiri untuk saya.

Salah satu tempat yang memiliki banyak kisah sejarah yang saya sangat ingin kunjungi adalah Spanyol. Lebih tepatnya, saya ingin sekali menjejakkan kaki di dua kota termahsyur di masa lalu: Cordoba dan Sevilla. Dua buah nama kota yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar orang.

 

Masjid-Katedral Cordoba. Sumber gambar: Pixabay.com

Pada saat masa kegelapan melanda Eropa, Cordoba justru menjadi pusat peradaban yang sangat tinggi. Orang berbondong-bondong mengunjungi perpustakaan setiap harinya, haus akan ilmu yang tak pernah ada habisnya. Universitas Cordoba pun dibangun, membuat para pemuda berdatangan dari seluruh penjuru benua untuk mencicipi lezatnya ilmu pengetahuan. Saat itu pula, dibangunlah sebuah masjid megah, Masjid Cordoba yang menjadi pusat pemerintahan Islam. Masjid yang kemudian menjadi sebuah Katedral di masa kini.

 

Istana al-Cazar, Sevilla. Sumber gambar: Pixabay.com

Sevilla pun tidak kalah dalam menyimpan pesona sejarahnya. Paling tidak, ada empat budaya yang mewarnai kota ini: Romawi, Yahudi, Kristen dan Islam. Lokasinya yang strategis membuat kota ini menjadi pusat perdagangan. Selain itu, di masa keemasannya, ilmu juga berkembang sangat pesat di Sevilla. Sebut saja astronomi, matematika hingga pertanian. Bahkan, Sevilla juga memiliki kekayaan seni yang luar biasa, terekam dalam Istana al-Cazar yang masih digunakan hingga kini.

Mencari jejak sejarah di dua tempat tersebut memang salah satu impian saya. Hanya saja, pergi ke sana tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Belum lagi selama di sana harus menggunakan mata uang Euro yang nilai tukarnya saja sudah hampir 16.000 rupiah per Euro. Oleh karena itu, jika akhirnya mimpi saya ke sana terwujud, tentu ada beberapa pos pengeluaran yang harus direncanakan dengan matang sebagai salah satu bentuk penghematan. Paling tidak, menurut saya ada empat hal yang bisa dihemat jika saya ke sana.

 

 

Hal-hal yang bisa dihemat saat perjalanan. Sumber gambar: Flaticon.com dan Iziroam.com

Pertama, memilih maskapai yang murah tapi track record tetap bagus. Tidak masalah jika harus transit cukup lama, selama penerbangan tersebut aman dan menawarkan harga yang terjangkau. Kedua, mencari hostel alih-alih hotel. Memang, tinggal di hostel mengharuskan untuk berbagi kamar dengan orang asing. Tapi lumayan kan bisa sekalian menambah jejaring? Sudah banyak juga hostel yang khusus untuk perempuan. Penghematan ketiga yang bisa dilakukan adalah terkait dengan alat transportasi. Sebisa mungkin, saya harus menggunakan transportasi publik karena akan jauh lebih murah dibandingkan dengan menggunakan taksi.

Selanjutnya, penghematan terakhir yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan sumber koneksi internet yang tepat. Tidak bisa dipungkiri memang saat ini kita semua bergantung kepada internet. Mulai dari ingin mencari alat transportasi yang tepat, rute perjalanan, hingga keinginan untuk eksis saat berliburan. Kebayang kan, kuota yang dipakai akan sebanyak apa untuk semua hal tersebut?

Sebenarnya, untuk penggunaan koneksi internet di luar negeri saya masih mempercayakannya kepada modem Iziroam. Tahun lalu, saya dan teman pergi ke Singapura. Di sana kami menggunakan Iziroam selama empat hari dan karena promo, biaya yang dikeluarkan hanya 50 ribu! Memang, iziroam itu tidak pernah tanggung-tanggung kalau memberikan promo. Sekarang saja, semakin banyak meminjam modem, Iziroam juga memberikan diskon tambahan. Sangat cocok buat bepergian dalam grup, apalagi modem iziroam bisa digunakan hingga lima perangkat.

Tentu saja, selain karena hemat, masih banyak alasan saya jatuh cinta dengan modem ini. Mari saya bahas satu-satu, ya.

  

Alasan kenapa saya jatuh hati pada modem Iziroam. Sumber gambar: Pixabay.com, dimodifikasi

Mudah Dibawa

Meski dapat memberikan koneksi internet hingga ke lima perangkat, modem Iziroam tidak memiliki ukuran yang besar, namun seukuran handphone biasa. Buat yang suka dengan light travel, ukurannya yang kecil menjadi sebuah kelebihan tersendiri. Kalau malas bawa tas, ya tinggal dimasukkan ke saku saja sudah beres.

Baterai Kuat

Namanya juga lagi berlibur, pasti semua sepakat dong untuk memaksimalkan setiap detik yang ada. Contohnya saya, saat liburan pergi sepagi mungkin dan pulang tengah malam. Kerennya, waktu saya pakai Iziroam seharian, baterainya masih tersisa banyak! Sampai besok pun saya yakin masih bisa kalau tidak sempat mengisi ulang dayanya. Ini sangat membantu apalagi jika tempat akomodasi yang dipilih tidak memiliki banyak stop kontak listrik.

Proses Pinjam Mudah

Tahun lalu, saya menggunakan aplikasi ketika meminjam modem Iziroam. Karena saya tinggal di Depok, modem tersebut bisa diambil langsung di Alfamart Bandara Soekarno Hatta saat hari keberangkatan. Tapi buat yang berdomisili di luar jabodetabek, Iziroam juga siap kok mengirimkan modemnya via ekspedisi. Menurut saya, kemudahan-kemudahan ini sangat membantu terutama bagi yang sulit mendapatkan cuti sehingga persiapan keberangkatannya pun pasti mepet.

Mudah Digunakan

Salah satu cara yang biasa digunakan saat ke luar negeri adalah dengan membeli simcard lokal. Padahal jujur saya saja sudah lupa cara membuka simcard ponsel jika harus menggantinya. Dan buat saya yang cukup pelupa, risiko kehilangan simcard utama saat diganti itu cukup besar. Namun, semua masalah itu tidak akan terjadi jika menggunakan Iziroam. Cukup menghidupkan modemnya, perangkat pun akan tersambung wifi dengan mudah.

Sinyal Kuat

Bagaimana mungkin bisa ga kuat kalau sinyal yang digunakan oleh modem Iziroam adalah 4g? Sinyal yang kuat ini sangat membantu saya di perjalanan tahun lalu. Saya bisa selalu update perjalanan ke orangtua serta bisa mencari tahu destinasi-destinasi menarik yang bisa dikunjungi. Dan kalau sedang salah arah, saya juga tinggal buka maps agar dapat menemukan jalan yang benar.

Saya yakin masih banyak kelebihan lain yang dimiliki oleh Iziroam. Kelebihan-kelebihan tadi, hanyalah sebagian kecil saja yang dapat termatai dari perjalanan saya tahun lalu.

Kalau boleh jujur,  saya sudah tidak sabar untuk menjelajah dua kota impian saya tersebut dengan menggunakan modem Iziroam. Mungkin, saat nanti menikmati senja di Roman bridge of Cordoba, saya dapat mengirimkan live video kepada keluarga tercinta di rumah. Atau saat saya sedang antri ketika akan memasuki Istana al-Cazar, saya dapat menghabiskan waktu dengan mencari fakta-fakta menarik tentang kerajaan tersebut di masa lalu.

Dan pada akhirnya, memilih modem #Iziroam adalah sebuah pilihan yang sangat tepat untuk menjejak romantisme sejarah di sana. Sebab, #TravelWithIziroam memang #gapakedropsinyal sehingga dapat membuat konektivitas tetap terjaga meski berada jauh dari tempat asal.

 

Depok, 27 Oktober 2019

#gapakedropsinyal #iziroam #TravelwithIziroam