Sosok Ji Chang-wook menjadi ‘patokan’ tersendiri dalam standar ketampanan aktor Korea Selatan. Teman saya, Katerina, yang semula ‘ah biasa saja’ soal drama Korea lantas berubah menjadi bergairah usai menonton Healer lalu K2 yang dibintangi oleh Chang-wook. Memang, Chang-wook memiliki pesona yang tidak mudah dilupakan.

Tampan sudah pasti. Gagah dapat dilihat dari postur tubuhnya. Saat berbicara ‘gayanya’ sangat menghanyutkan dalam sejuta pesona. Multitalenta dapat dilihat dari cara berakting, kemudian memiliki suara ‘bariton’ yang khas saat bernyanyi. Chang-wook juga mengisi original soundtrack untuk drama Healer dan juga drama terbaru, Melting Me Softly.

Aktor yang gemar sepakbola ini membawa pengaruh yang luar biasa kepada penggemarnya. Begitulah cara Korea dalam menaikkan derajat negara dan bahkan devisa negara. Chang-wook ‘hanya’ satu di antara ratusan aktor yang melekat di benak penonton drama. Tidak saja soal ketampanan tetapi jalan cerita yang tidak mudah ditebak dan bahkan ‘aneh-aneh’ membuat kita berujar, “Ayo ke Korea!”

Karena apa? Meskipun tidak ada kerjasama antara pemerintah Korea dengan pembuat drama, tetapi di tiap drama selalu menampilkan objek wisata yang membuat kita ingin segera berkunjung ke sana. Pesona ini terus ditayangkan dari satu drama ke drama lain. Dari satu episode meloncat ke episode lain.

Tak ada yang pernah lupa soal Nami Island di mana Winter Sonata dengan romantisnya bergelora di sana. Atau bahkan, cerita SongSong Couple yang meskipun telah karam tetapi Descendants of the Sun menyimpan sejarah penting dalam pariwisata Korea selatan di mana tempat syutingnya, Taebek di Provinsi Gangwoon, yang sebenarnya hanyalah tambang bekas batubara yang disulap menjadi negara fiksi Uruk.

Korea Selatan tak pernah tanggung-tanggung dalam berbuat sesuatu. Maka itu yang membuat saya dan mungkin yang lain ingin segera melangkah maju ke negara maju ini. Di saat orang lain masih berdebat soal mahalnya paket data internet, negeri ginseng ini telah melangkah jauh ke jaringan 5G. Di saat kita berpikir infrastuktur yang ribet, di tiap sudut kota Seoul adalah Wi-Fi dengan mudah dijangkau.

Visual dari Korea Selatan terus didengungkan karena memang begitu kemauan dari negara tersebut. Tak butuh waktu lama, Korea Selatan menguasai dunia melalui apa yang diinginkan oleh dunia itu sendiri.

Apa yang dilakukan Korea Selatan agar dunia takluk kepada mereka?

Dunia Hiburan yang Gemerlap

Siapa yang tidak tergila-gila dengan K-Pop saat ini? Saya pikir hampir semua menyukai idola baru dari Korea Selatan. Tampan dan cantik menjadi patokan yang tidak mudah dimiliki oleh idola lainnya. Tuntutan pekerjaan membuat mereka berani tampil beda dan berusaha maksimal agar bisa debut.

Industri hiburan Korea Selatan tidak main-main. Tiap calon artis ditempa menjadi bintang selama bertahun-tahun. Begitu terkenal maka akan ‘meledak’ di pasaran. Dunia luar negeri dimulai dengan gebrakan dari Girl Generation (SNSD) dan Super Junior dari SM. Entertaiment. Dua grup ini tidak bisa dinafikan lagi sebagai pembawa berkah kepada grup-grup setelah itu sepeti Twice, Red Velvet, GFriend maupun grup cowok yang meledak di mana-mana seperti EXO, BTS, Wanna One dan banyak lagi.

Secara kualitas, idol Korea Selatan tidak bisa dipandang sebelah mata. Mereka menempatkan diri sebagai duta bangsa dalam mempromosikan budaya dan apa yang dimiliki oleh negaranya kepada negeri terasing. Dan kini terbukti bahwa dunia hiburan hampir sepenuhnya di kuasai oleh Korea Selatan, setidaknya untuk kawasan Asia yang masyarakatnya lebih banyak dari wilayah lain.

Teknologi Serba Canggih

Samsung adalah digdaya yang tak boleh dilupakan sama sekali. Saya bahkan selalu berpikir bagaimana bisa kerja di Samsung atau bisa main-main ke kantor Samsung di Korea Selatan. Kekuasaan Samsung tidak bisa dianggap sepele lagi.

Samsung tak cuma Galaxy S10 saja. Asuransi, komputer, kapal besar, dan yang paling populer adalah chip smartphone, Exynos, yang melawan kekuasaan Snapdragon dari Qualcomn. Bisa dibayangkan jika tidak dibantu negara lain sekalipun, Korea Selatan bisa melahirkan produk unggulan dalam berbagai bentuk.

Tak boleh dilupa, teknologi yang menjadi sangat keren di mana hanya kita temui di drama Korea Selatan saja. Adakah di negara lain pintu rumah pakai kunci kode? Kayaknya kasih jarang dan bahkan belum sama sekali. Namun teknologi Korea Selatan berubah lebih maju. Rata-rata rumah menggunakan kode akses bukan lagi kunci konvensional seperti yang kita lihat saat ini.

Teknologi Korea Selatan melaju kencang dan ini membuat kita benar-benar ingin melihat dan menikmati suasana di negeri asalnya.

Kuliner yang Tak Boleh Dilupa

Kimchi tak lain adalah salah satu menu yang paling diingat oleh penggemar Korea Selatan. Dan saya menganggap promosi yang dilakukan tokoh dalam drama berhasil. Orang-orang ingin mencicipi kimchi yang meskipun setelah dicicipi sekali tak mau diulangi.

Kuliner hanya sebagian kecil tetapi membawa pengaruh besar terhadap orang ingin mengenal suatu negara. Korea Selatan terus berekspansi dalam hal kuliner ke mana-mana karena mereka mengerti bahwa negaranya perlu diakui dalam berbagai hal. Kini sebuah pembuktian itu terjadi, di mana di negera Asia, khususnya Indonesia kita dengan mudah mengenal dan bahkan menu-menu Korea Selatan di beberapa restoran yang tak pernah sepi seperti di Fat Oppa di Bandung.

 

Nah, bukankah alasan ke Korea Selatan selalu menarik? Dengan drama yang terus tayang silih berganti. Dengan lagu-lagu dari K-Pop yang terus dirilis. Wajar jika pesona Korea Selatan tak bisa pudar begitu saja. 

#gapakedropsinyal #iziroam #TravelwithIziroam